Miftah Khoirinnisa
all about mathematics education
Senin, 19 Mei 2014
Kamis, 15 Mei 2014
"DAKON MATEMATIKA" (DAKOTA)
Tugas : Media Pembelajaran dan Teknologi Matematika Tentang
Alat Peraga
“DAKOTA”
(Dakon
Matematika)
Dalam
materi ajar FPB dan KPK
Disusun Oleh :
Miftah Khoirinnisa
1111017000035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi pada
era globalisasi maju dengan pesat,segala aspek kehidupan
tidak terlepas dari peran teknologi. Terutama pada bidang pendidikan, teknologi sangat dibutuhkan khususnya pada
saat mempersiapkan materi pelajaran yang akan
disampaikan pada saat proses belajar mengajar. Teknologi dalam dunia pendidikan
dapat berwujud apapun seperti alat
peraga perangkat keras (hardware) dan alat peraga perangkat lunak (software).
Tidak hanya pada SMP, SMA dan
Perguruan Tinggi saja yang hanya menerapkan teknologi
pendidikan, tetapi disekolah-sekolah dasar juga sudah mulai menerapkan teknologi tersebut, salah satunya dengan
membuat alat peraga untuk praktek pelajaran MIPA.
Murid-murid sekolah dasar diperkenalkan kepada alat peraga tersebut, agar mereka bisa dengan mudah mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang didapat dengan menggunakan
alat peraga yang telah disajikan dan disedikan di sekolahnya.
Alat peraga untuk pelajaran
matematika sangatlah beragam, salah satunya penulis
beri nama yaitu alat peraga “DAKOTA” (Dakon Matematika) yang mana alat peraga ini dikhususkan untuk materi
pelajaran FPB dan KPK. Alat tersebut dibuat untuk mempermudah anak-anak sekolah dasar mempelajari dan memahami
tentang FPB dan KPK, yang mungkin
masih di rasa sulit oleh mereka yang mempelajarinya. Dengan dibuat dan disajikannya alat peraga
“DAKOTA“ tersebut dalam proses belajar mengajar diharapkan murid-murid tersebut tidak mengalami
kesulitan dalam memahami materi FPB dan
KPK dan sebagai alternatif lain dari cara pohon faktor atau garis bilangan.
Alat peraga ini biasanya diperuntukkan
bagi murid-murid sekolah dasar kelas 5.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian FPB
dan KPK ?
2.
Apa tujuan dari
pembuatan alat peraga”DAKOTA”?
3.
Apa alat dan bahan
yang digunakan dalam pembuatan “DAKOTA”?
4.
Bagaimana cara
pembuatan alat peraga “DAKOTA”?
5.
Bagaimana cara
penggunaan dari “DAKON”?
6.
Apa kelebihan dan
kekurangan dari alat peraga “DAKOTA” ?
C. TUJUAN
1.
Mengetahui pengertian
dari FPB dan KPK.
2.
Mengetahui tujuan
pembuatan alat peraga “DAKOTA”.
3.
Mengetahui alat dan
bahan yang digunakan dalam pembuatan “DAKOTA”.
4.
Mengetahui cara
pembuatan alat peraga “DAKOTA”.
5.
Mengetahui langkah-langkah
penggunaan “DAKOTA”
6.
Mengetahui kelebihan
dan kekurangan dari alat peraga “DAKOTA”.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian FPB DAN KPK
KPK
merupakan kependekan dari “Kelipatan
Persekutuan Terkecil”. Sedangkan FPB
merupakan kependekan dari “Faktor
Persekutuan Terbesar”. Namun yang lebih singkatnya dalam pengertiannya KPK yakni bilangan yang bisa dibagi, sedangkan FPB adalah bilangan yang
bisa membagi. Maksudnya FPB bisa membagi KPK, dan KPK bisa dibagi FPB.
Dalam pencarian FPB dan KPK biasanya menggunakan pohon faktor atau garis
bilangan. Namun, kini kita menggunakan pola 10 kali lebih cepat dari
cara yang biasa. Pola ini dinamakan pola dahsyat.
Contoh Soal : Carilah FPB dan KPK dari 12 dan 16!
Jawab :
Cara pohon faktornya
:
· 12 = 2 x 2 x 3 = 22 x 3
·
16 =2 x 2 x 2 x 2 = 24
FPB
nya : Cari yang sama dan pangkat terkecil.
Jadi: 22 = 4, FPB nya adalah
4
KPK nya : Cari yang sama, pangkat
terbesar dan sisanya.
Jadi : 24 x 3 = 16 x 3 = 48, KPK nya adalah 48.
Kemudian sekarang dengan cara
cepatnya dengan rumus :
FPB : yang besar dibagi yang kecil, sisanya itu
FPB .
KPK : yang besar dikalikan (yang
kecil dibagi FPB) .
Contoh
Soal : FPB dan KPK dari 12 dan 16 ?
Jawab :
·
FPB
= 16 bagi 12, dapat 1 sisa 4 dan FPB nya
adalah 4
·
KPK
= 16 x (12 : 4) = 16 x 3
B.
Tujuan pembuatan alat
peraga “DAKOTA“
Pada
umumnya murid-murid sekolah dasar memiliki kesulitan dalam mempelajari pelajaran
matematika. Tetapi dengan seiring berjalannya waktu teknologi semakin
berkembang. Dengan kemajuan teknologi para guru berinisiatif membuat alat
peraga baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak, dengan tujuan
mempermudah penyampaian materi pelajaran yang akan disampaikan saat proses
belajar mengajar dikelas. Adapun tujuan
dari pembuatan “DAKOTA“ yaitu murid-murid dapat mempelajari dan memahami
materi tentang FPB dan KPK menjadi mudah dan cepat. Sebab, bukan hanya guru
yang berperan aktif saat proses belajar mengajar melainkan murid
juga ikut serta aktif dalam membuat sekaligus mempraktekkan materi yang
disajikan dengan alat peraga ini.
Selain itu, suasana kelas pun
menjadi lebih akrab, penuh keceriaan dan proses belajar mengajar bisa
berlangsung dengan efektif karena menimbulkan perasaan senang dan pembelajaran
bermakna bagi murid-murid karena alat peraga yang ditampilkan cukup menarik
perhatian mereka . Cara bermain Dakota ini juga mirip dengan dakon/congklak
sehingga mereka akan antusias untuk memainkannya.
C.
Alat dan bahan yang
digunakan dalam pembuatan “DAKOTA”
Alat :
1. Cutter/ Gergaji 6. Spidol
2. Bor 7. Pilox / Cat
3. Kawat 8. Selotip dan Double tip
4. Penggaris 9. Amplas
5. Lem Aibon
Bahan :
1. Tripleks / Karton Duplex / Sterofoam
2. Mangkuk agar-agar (plastik) / Aqua gelas (bekas)
3. Biji-Bijian (Buah Srikaya,dll) / Kancing Baju
4. Karton
5. Pita dan slinger (untuk hiasan)
6. Kalender bekas (unuk label Nomor dan Nama “DAKOTA”)
D.
Cara
pembuatan alat peraga “DAKOTA”
1. Buat wadah berbentuk persegi panjang ukuran 70cm x
50cm yang berbahan triplek/sterofoam/ karton duplex (penulis menggunakan
triplex). Kemudian Ukur dengan penggaris dan tandai dengan spidol, lalu potong
dengan rapi menggunakan gergaji.
2.
Setelah rapi dan halus (sudah di amplas) triplex pun dipilox
warna putih. Selanjutnya dijemur sebentar. Barulah, tempel beberapa karton
warna agar terlihat menarik di triplex tersebut dengan menggunakan Lem Aibon.
3.
Selanjutnya susun mangkuk agar-agar sebanyak 24 buah. Buat 3
baris yang sejajar, dan tiap baris berisi 8 mangkuk, tempel yang rapi
menggunakan lem aibon, atau dibor dan di ikat dengan kawat. Dua buah mangkuk
agar-agar di kiri dan kanan untuk wadah biji.
4.
Apabila sudah menempel beri label nomor dari kalender bekas 1-24,
di paling atas beri nama “DAKOTA” (Dakon Matematika) materi ajar FPB dan KPK dengan kalender bekas,
spidol atau karton, hias dakon dengan pita dan slinger.
5.
Untuk biji-bijian buat 2 - 3 kumpulan biji dengan warna berbeda
(1)Hitam,(2)Putih, (3)Kuning atau alternatif lain dengan kancing baju
warna-warni (jumlah secukupnya).
6.
Bor bagian 2 sisi samping triplex ikat pita/tali agar bisa
digantung.
Catatan : Membuat dakota ini cukup
fleksibel, mau dibuat dengan kreasi yang sederhana atau lebih innovatif
tergantung kreatifitas si pembuat. Karena banyak bahan yang bisa digunakan
sebagai alternatif lain dalam membuat alat peraga ini.
Gambar :
E. Langkah-langkah
penggunaan “DAKOTA”
Menggunakan
alat peraga ini cukup mudah, yakni :
Murid
dipastikan harus paham konsep perkalian terlebih dahulu. Kemudian guru mulai
memperkenalkan konsep kelipatan dan faktor persekutuan. Barulah guru bisa
mencoba mendemonstrasikan alat peraga “DAKOTA” ini didepan murid.
1.
Berikan soal mudah
terlebih dahulu misal mencari KPK 2 dan 3
2.
Masukkan biji warna 1
(hitam) untuk kelipatan dari 2 yakni letakkan pada mangkuk berlabel nomor (2,4,6,8,10,12,14,16,18,20,22,24,...)
.
3.
Lalu masukkan biji
warna 2 (putih) untuk kelipatan dari 3 yakni letakkan pada mangkuk berlabel
nomor (3,6,9,12,15,18,21,24,….). Maka dalam mangkuk akan berisi 2 biji pada mangkuk
yang sama (6,12,18,24,…).
4.
Kemudian guru
menjelaskan bahwa (6,12,18,24,….) adalah kelipatan persekutuan dari 2 dan
3. Dan dari kelipatan persekutuan
tersebut, bilangan yang terkecil adalah 6. Jadi KPK dari 2 dan 3 adalah 6
5.
Lalu Soal lain yang
mudah untuk mencari FPB dari 6 dan 8.
6.
Berarti masukkan biji
warna 1 (Hitam) untuk faktor dari 6 kedalam mangkuk berlabel nomor(1,2,3,6) .
Kemudian masukkan biji warna 2 (Putih) untuk faktor dari 8 (1,2,4,8) .
Perhatikan mangkuk yang berisi 2 biji pada mangkuk yang sama (1 dan 2).
7.
Kemudian guru
menjelaskan bahwa (1 dan 2) merupakan faktor persekutuan dari 6 dan 8. Dan dari
Faktor persekutuan tersebut, bilangan yang terbesar adalah 2. Jadi FPB dari 6
dan 8 adalah 2.
-
Mengkondisikan
dikelas :
1.
Setelah materi tentang
konsep faktor dan kelipatan persekutuan diajarkan. Guru menjelaskan pula tata
cara bermain dakon matematika. Guru bisa membagi kelompok didalam kelas, 1
kelompok berisi 4 orang . Lalu meminta maju 4 orang. Dan 4 orang yang maju
dibagi 2 kelompok. 2 orang diberi tugas mencari KPK 4 dan 5 dan 2 orang lagi diberi
tugas mencari FPB 6 dan 18 sambil berinteraksi dengan teman-teman sekelas
membantu menjawab kelipatan dan faktor dari soal.
2.
Setelah dirasa murid
cukup paham. Guru memberi tugas untuk pertemuan selanjutnya. Pada tiap-tiap
kelompok berisi 4 orang tadi, diminta untuk membuat dakon seperti yang dibuat
oleh guru. Jumlah mangkuk cukup 24 -30 buah dan dengan alat dan bahan sederhana
berupa aqua gelas yang ditempel pada kardus / sterofoam dan biji dakon berupa
batu, kelereng, kancing, permen atau lainnya.
3.
Pada pertemuan yang
ditentukan, guru memberi lembar kerja berisi 4 soal masing2 dapat 1 soal untuk
1 kelompoknya. Semua siswa mendapat giliran mempraktekkan dakon matematika hasil
karya mereka itu. Guru bisa berkeliling mendampingi tiap-tiap kelompok
memecahkan masalah pada lembar kerja. Sambil mengevaluasi baik kelompok maupun
individu tiap siswa dalam berkomunikasi secara kelompok.
4.
Di akhir guru memberi nilai
dan membahas bersama lembar kerja siswa dan memberi kesimpulan dari
pembelajaran FPB dan KPK dengan dakon matematika ini.
F.
Kelebihan
dan kekurangan dari alat peraga “DAKOTA
-
Kelebihan
alat peraga ini :
1.
Dapat meningkatkan
kreatifitas dalam membuat alat ini, selain itu siswa jadi lebih aktif dan memperoleh
pembelajaran yang bermakna dari media “DAKOTA”
(FPB dan KPK) ini.
2.
Dapat melatih siswa
dalam berkomunikasi saat berkelompok, menimbulkan motivasi (rasa keingintahuan),
menimbulkan keceriaan saat mempraktekkan sebab seperti bermain congklak.
3.
Sebagai alternatif
lain dari penggunaan pohon faktor dan garis bilangan.
-
Kekurangan
alat peraga ini :
1. Alat
ini kurang fleksibel untuk dibawa karna ukuran yang memang besar dan tidak bisa
ditekuk.
2. Siswa
yang kurang paham dengan konsep perkalian yang menyangkut tentang kelipatan dan
faktor persekutuan akan bingung menggunakan alat ini.
3. Untuk
memahami pelajaran KPK dan FPB dengan alat peraga “DAKOTA” ini memang sangat
membantu, namun perhitungan kelipatan dan faktor persekutuannya terbatas,
dimana tidak bisa lebih dari 24 (sesuai jumlah mangkuk yang dibuat). Sebab
semakin banyak jumlah mangkuk maka akan semakin panjang wadah dakon.
BAB III
PENUTUP
Alhamdulillahi
Rabbil ’alamiin atas rahmat dan hidayah Allah SWT, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah alat peraga “DAKOTA” ini dan dapat terselesaikan pada
waktu yang ditentukan. Meskipun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan, isi materi dan lain-lain yang perlu dibenahi pada makalah dan
alat peraga yang dibuat ini. Ucapan terima kasih tidak lupa penulis dedikasikan
untuk pihak yang telah membantu jalannya proses pembuatan makalah dan pembuatan
alat peraga ini. Sehingga tidak lupa, kritik serta saran yang membangun sangat
penulis harapkan agar terciptanya kesempurnaan pada makalah dan alat peraga selanjutnya.
Terima kasih.
Wassalammu’alaikumm
wr. wb.
Langganan:
Postingan (Atom)